Huadian merupakan BUMN kelistrikan di China. Perannya mirip PLN di Indonesia.
"Perusahaan datang dan menjelaskan profil serta proyeknya yang ada di sini. Bapak Presiden membuka diri untuk berinteraksi," kata Sudirman di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/4/2015).
Menurut Sudirman, Huadian punya reputasi yang cukup baik. Bahkan dalam kunjungannya ke China beberapa waktu lalu, Huadian menjadi salah satu perusahaan yang melakukan pertemuan dengan Jokowi.
Jokowi, kata Sudirman, meminta Huadian segera masuk ke proyek baru mereka yaitu pembangkit listrik Sumatera Selatan (Sumsel) 8 berkapasitas 2x650 MW. Proyek ini bernilai US$ 2 miliar (Rp 26 triliun).
Namun, tambah Sudirman, Jokowi juga ingin agar Huadian membantu penyelesaian sejumlah proyek pembangkit listrik yang agak terbengkalai. Proyek-proyek tersebut adalah warisan dari program pembangkit listrik 10.000 MW.
"Ada yang belum selesai, seperti di Buleleng (Bali). Jadi sekalian minta tolong dibereskan, sekalian masuk ke proyek baru," kata Sudirman.Next
(hds/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com