"Percepatan penyelesaian pembangunan PLTU Pangkalan Susu 2x200 mega watt (MW) unit No.2, dan saat ini sedang dalam proses pengujian untuk unit No.1 adalah upaya PT PLN (Persero) untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara," ujar Manajer Area Pengatur Distribusi (APD) PLN Wilayah Sumatera Utara, Mosses Allo dalam keterangannya, Sabtu (11/4/2015).
Saat ini, PLN Wilayah Sumatera Utara memiliki daya mampu sebesar 1.431 MW dan beban puncak mencapai 1.868 MW, sehingga menyebabkan terjadinya defisit listrik.
Apalagi krisis listrik makin diperparah, di mana pada tanggal 17 Februari 2015 pengoperasian PLTU Pangkalan Susu mengalami kendala tidak bisa melayani energi listrik kepada masyarakat Sumatera Utara, karena adanya pengerusakan (penggergajian) member tower oleh orang tak dikenal (OTK) yang menyebabkan tower nomor 214, 215 dan 216 (total 3 tower) yang berada di desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu.
Upaya PLN pun segera memasang tower emergency sebanyak 4 (empat) unit walaupun mengalami kendala karena lokasi medan yang sangat sulit di tengah-tengah rawa bakau dan tambak di lokasi kejadian.
Ulah pencurian member tower ini telah membuat Sumatera Utara menderita kegelapan karena terjadinya defisit sekitar 160-200 MW yang seyogianya bisa dipasok oleh PLTU Pangkalan Susu.
Pada 7 April 2015 PLTU Pangkalan Susu unit No. 2 sudah energize. Sementara tanggal 2 April 2015, PLTU Pangkalan Susu (Unit No.1) juga telah beroperasi dalam kondisi commissioning dengan transmisi 1 line, karena proses pembangunan tower yang roboh masih dalam pengerjaan penggantian.
(rrd/wij)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
