'Raja Karet' Dunia, RI Siapkan Strategi Rem Anjloknya Harga Karet

Jakarta -Harga karet mentah di pasar internasional terus mengalami penurunan karena kelebihan pasokan. Pemerintah sedang menyiapkan berbagai skenario penyerapan permintaan karet alam di dalam negeri agar harga bisa naik.

Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengungkapkan saat ini harga karet dunia hanya US$ 1,5/kg (Rp 19.500) atau lebih rendah dari tahun 2011 sebesar US$ 4,6/kg. Karet adalah salah satu komoditas utama ekspor Indonesia sebagai 'raja karet' dunia dengan nilai ekspor 2014 sebesar US$ 4,7 miliar dengan volume 3,7 juta ton.


"Harga karet cenderung selama ini selalu turun," keluh Gobel saat ditemui di ruang kerjanya, Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Kamis (9/04/2015).


Turunnya harga karet dunia sempat membuat pemerintah bingung. Hari ini, Gobel mengumpulkan beberapa pejabat kementerian dan lembaga pemerintahan di ruang kerjanya.


Hadir Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto, Plt Sekjen Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Taufik Widjoyono, Direktur Tanaman Tahunan Kementerian Pertanian Herdrajat Natawidjaja dan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Eddi.


"Hari ini saya mengumpulkan beberapa pihak membahas bagaimana bisa menggunakan karet sebagai bahan baku untuk menunjang program pemerintah termasuk untuk industri nasional kita sendiri," tuturnya.


Gobel berinisiatif menambah penyerapan karet mentah di dalam negeri. Diharapkan tahun ini dapat menambah penyerapan karet alam sebesar 100.000 ton. Sehingga pada tahun 2015 total penyerapan karet alam di dalam negeri minimal dapat mencapai 700.000 ton. Next


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com