Privatisasi BUMN Tahun Ini Bukan Seperti Penjualan Indosat

Jakarta -Isu privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali ramai diperbincangkan. Masyarakat masih 'trauma' atas penjualan PT Indosat Tbk (ISAT) ke investor asing pada tahun 2002 silam.

Kabar privatisasi ini dikemukakan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam pidatonya saat pelantikan pengurus Gerindra kemarin. Prabowo dengan tegas meminta Koalisi Merah Putih (KMP) menolak rencana privatisasi perusahaan pelat merah.


Privatisasi itu, kata Prabowo, akan dilakukan kepada empat BUMN, yaitu PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).


Prabowo menyebut privatisasi akan dilakukan dengan cara menjual saham empat BUMN tersebut. Tapi hal ini disanggah oleh Kepala Bidang Komunikasi Publik Kementerian BUMN Teddy Poernama.


Menurut Teddy, memang ada rencana privatisasi BUMN yang sudah disiapkan pemerintah tahun ini, tapi hanya kepada tiga BUMN, yaitu Antam, Waskita, serta Adhi. Skemanya bukan penjualan saham.


"Tapi bukan penjualan atau pengurangan saham. Justru ini menambah kepemilikan saham lewat rights issue," kata Teddy kepada detikFinance, Kamis (9/4/2015).


Rights issue adalah penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Saham baru ini diterbitkan dan ditawarkan kepada pemegang saham lama, yaitu pemerintah dan publik.Next


(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com