"Sudah lama (listrik di NTB sering mati lampu), nanti kita kejar tahun ini akan keluar kira-kira insyaallah 11.000 MW," ujar Jokowi di Bandara Internasional Lombok, NTB, Sabtu (11/4/2015).
Jokowi mengatakan, pembangkit listrik 11.000 MW tersebut merupakan bagian dari program pembangkit listrik 35.000 MW yang ditargetkan terbangun dalam 5 tahun.
"Tapi 11.000 MW tidak hanya di satu provinsi, hampir disemua provinsi. Kalau itu kecapai sudah menyelesaikan banyak sekali (defisit listrik di daerah), tapi itu masih belum cukup karena industri itu butuh, pariwisata itu butuh listrik, sehingga harus ditambah," ungkapnya.
Seperti diketahui dari program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW, PLN mendapat tugas membangun pembangkit sebanyak 15.000 MW. Sisanya sebanyak 20.000 MW, rencananya akan dibangun oleh investor swasta. Program ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat, apalagi sebagian daerah seperti di Sumatera Utara, mengalami krisis listrik.
(rrd/wij)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
