Tol Jakarta-Surabaya Masih Putus-putus, Ini Penampakannya

Jakarta -Jalan bebas hambatan Trans Jawa merupakan jalan tol penghubung Cikampek (Jawa Barat) hingga Surabaya (Jawa Timur).

Tol sepanjang 615 km ini terbagi menjadi beberapa ruas, yaitu Cikampek-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, dan Mojokerto-Surabaya. Proyek tol ini memakan investasi senilai Rp 51,41 triliun.


Pada periode 1995 hinggu 1997 dilakukan upaya percepatan pembangunan jalan tol melalui tender 19 ruas jalan tol sepanjang 762 km termasuk Tol Trans Jawa.


Namun, krisis moneter mengakibatkan pemerintah harus menunda program pembangunan jalan tol dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 39/1997. Akibat penundaan tersebut pembangunan jalan tol di Indonesia mengalami stagnansi, terbukti dengan hanya terbangunnya 13,3 km jalan tol selama 1997-2001.


Proses pembangunan jalan tol kembali memasuki fase percepatan mulai 2005. Pada 29 Juni 2005 dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol sebagai regulator jalan tol di Indonesia. Penerusan terhadap 19 proyek jalan tol yang pembangunannya ditunda pada tahun 1997 kembali dilakukan.


Pada 2011, pemerintah fokus pada pembangunan 24 ruas jalan tol Trans Jawa di 2011. Waktu itu, targetnya 2014 seluruh ruas tol yang akan menghubungkan Jakarta-Surabaya itu dapat diselesaikan sehingga dapat memperlancar distribusi barang.


Hingga 2015 jalan Tol Trans Jawa belum rampung karena masalah pembebasan lahan. Perkembangan pembebasan tol tersebut baru mencapai 55,73% per 15 Mei 2013. Pada pemerintahan baru Presiden Joko Widodo (Jokowi), proyek Tol Trans Jawa ditargetkan tuntas 2019.


Berikut gambaran lengkap Tol Trans Jawa:



(hen/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com