Lippo Cikarang Bangun Sentra Bisnis Khusus untuk UKM Jepang

Jakarta - Investor Jepang melalui Forval Corporation bersama perusahaan pengembang perkotaan PT Lippo Cikarang Tbk yang merupakan anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk membangun Japanese Small Medium Enterprises Centre (Japanese SMEs Centre) untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia.

Kerjasama ini sebagai dampak dari pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jepang yang stagnan. Diharapkan investor asal Jepang bisa menyasar ke negara yang pertumbuhan UKM-nya baik, salah satunya Indonesia.


Bangunan sentra bisnis tersebut dibangun di atas lahan seluas 5,3 hektar di Kawasan Lippo Cikarang, Bekasi dengan nilai investasi sebesar Rp 60 miliar. Melalui sentra bisnis ini, UKM-UKM Jepang akan mengembangkan bisnisnya dengan menyewa gedung milik Lippo. Harga sewanya disesuaikan dengan standar international yaitu US$10 per meter persegi/bulan. Lamanya waktu sewa mencapai 5 tahun.


Chairman Forval Corporation Hideo Okubo mengatakan, sudah ada 7 perusahaan yang telah bergabung di sentra bisnis Japanese SMEs Centre ini.

Dia berharap, dengan ini perekonomian Indonesia bisa semakin baik sehingga arus investasi yang masuk semakin besar.


"Dengan ini berharap arus investasi yang masuk semakin besar," kata Hideo dalam acara press conference 'Opening Japanese Small Medium Enterprices Centre (Japanese SMEs Centre), di Delta Silicon 6, Lippo Cikarang, Bekasi, Senin (25/2/13).


Dia menyebutkan, 7 perusahaan yang sudah bergabung itu adalah PT Summit Electrical Steel Processing Indonesia, PT Katsuyamaseiki KKB Indonesia dengan bidang bisnis cutting tool manufacturer & regrind (produsen alat proses metal), PT Kobayu Trading Indonesia dengan bisnis screw trading (perdagangan komponen industri), PT Tsujikawa Indonesia dengan bidang bisnis Dies Manufacturer (produsen alat cetak untuk industri), serta PT Nihon Haken dengan bidang bisnis Diamond cutting tool manufacturer (produsen alat proses metal berbentuk berlian).


Sementara itu, Direktur Utama PT Lippo Cikarang Tbk Meow Chong Loh mengatakan, membaiknya minat investasi terhadap kawasan industri di Lippo Cikarang telah memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan ekonomi regional.


"Kehadiran Japanese SMEs Centre ini adalah sebuah peluang bagi bisnis dan investasi kawasan yang berkelanjutan, dan berharap bisa memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian makro Indonesia," kata dia.


Menurutnya, pertumbuhan kawasan Lippo Cikarang sejalan dengan mengalirnya arus investasi dari luar negeri. Untuk itu, pihaknya telah menyediakan lahan seluas 5,3 hektar untuk pembangunan ini.


Ia menambahkan, menopang para pelaku bisnis yang berjumlah sekitar 320 ribu orang di dalam 800 industri manufaktur di Kawasan Lippo Cikarang. Baru-baru ini pengembang menambah fasilitas baru seperti South Tower-Trivium Terrace Apartments.


Meow menjelaskan, pilihan sewa karena investor UKM masuk skala kecil sehingga tidak perlu membeli tanah dan membangun pabrik sendiri. "Kalau beli tanah investasinya terlalu besar jadi kita kita kerjasamanya melalui sewa sehingga modalnya tidak terlalu besar," terangnya.


Dia menargetkan bisa menarik 25 investor Jepang untuk memenuhi gedung khusus SME ini.


Sebagai informasi, Japanese SMEs Centre adalah sebuah sentra bisnis di Lippo Cikarang yang memberikan layanan kepada investor berskala kecil menengah dari Jepang yang ingin meluaskan bisnis mereka di Indonesia dimana Lippo Cikarang bekerjasama dengan Forval Indonesia mengakomodir para investor tersebut.


Forval Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis konsultan sebagai representatif dari Forval Corporation, sebuah korporasi IT dan konsultan internasional yang berkedudukan di Tokyo, Jepang.


(hen/hen)