Proyek Tol Serpong-Balaraja Sudah Melewati Proses Prakualifikasi Tender

Jakarta - Proyek tol Serpong-Balaraja belum masuk tahap konstruksi, karena tahap tender untuk ruas tol ini pun belum dilakukan. Proyek tol Serpong-Balaraja sepanjang 36,30 Km itu menelan biaya investasi sebesar Rp 6,5 triliun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum, Ahmad Ghani Ghazali kepada detikFinance, Rabu (27/2/2013).


"Belum, masih pengumuman hasil prakualifikasi," kata Ghani.


Hasil prakualifikasi pelelangan pengusahaan Jalan tol Serpong-Balaraja, yang dikeluarkan oleh BPJT Nomor : 07/BPJT/PAN-PLPPJT/JTSBRJ/ II/2013, ditandatangani Panitia Pelelangan pengusahaan jalan Tol, tertanggal 13 Februari 2013.


Secara terpisah, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, akan mendukung penuh pembangunan tol tersebut walaupun bukan inisiatif dari pemerintah pusat, melainkan dari swasta.


"Serpong Balaraja itu saya sudah keluarkan izin, itu inisiatif badan usaha. Saya tidak tahu benar karena itu inisatifnya dia. Kalau kita oke, mereka sebagai pemrakarsa nanti kita akan evaluasi Feasibility Studiesnya, AMDAL-nya dan segala macam," papar Djoko saat ditemui di kantornya.


Sementara itu, Ketua Panitia Lelang Pengusahaan Jalan Tol Serpong-Balaraja Singgih Karyawan mengakui, proses tender untuk dua ruas tol tersebut belum bisa dilaksanakan karena lahan yang dibutuhkan belum bebas. Batas minimal lahan yang telah dibebaskan 75%, sehingga proses tender bisa dilakukan.


"Sekarang belum sampai segitu," kata Singgih.


Empat perusahaan yang lolos prakualifikasi untuk tol Serpong-Balaraja adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, konsorsium investor asal India, SP Road dan PT Prabu Persada, lalu konsorsium PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Astratel Nusantara, dan PT Transindo Karya Investama dan yang terakhir adalah konsorsium yang dibentuk oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk dengan kontraktor asal Korea.


(zul/hen)