Program Bedah Rumah Miskin, Djan Faridz Sediakan Rp 7,5 Juta/Rumah

Jakarta - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menyediakan Rp 7,5 juta/rumah untuk program bedah rumah masyarakat miskin. Menurut pemerintah dana tersebut sudah cukup memadai.

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menyatakan, proses pengerjaan bedah rumah akan menggunakan sistem gotong royong.


"Itu sudah besar, kan nggak pakai tukang, gotong royong, masyarakat kan juga ikut membantu dan mereka biasanya suka menghubungi saudara-saudaranya minta bantuan," kata Djan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/2/2013)


"Contoh, di Lombok Barat, itu kan keluarga mereka banyak yang kerja di Malaysia. Begitu dia tahu rumahnya dibedah, kirim uang itu," jelasnya.


Bahkan, Djan menuturkan, personal masyarakat akan berupaya mendapatkan rumah yang layak huni. "Meminjam duit kalau perlu untuk mengirim dan melengkapi pembangunan rumah itu menjadi rumah yang layak huni. Jadi rumah tembok," ucapnya.


Saat ini, sambungnya, sudah 500 ribu orang yang mendaftarkan diri dalam program itu. Padahal target yang dipatok hanya 250 ribu. "Sekarang yang mendaftar sudah 500 ribu. Sudah melebihi," jawab Djan.


Djan juga membantah jika ada penyelewengan dana tersebut. Pasalnya, seleksi penerima program ini sudah dikawal dengan ketat. "Kan masuk ke rekening penerima, yang bedah rumah itu. Mereka bentuk badan kelompok masyarakat ada di desa-desa," tutupnya.


(dnl/dnl)