Mentan: Kita Tak Anti Impor Daging Sapi

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menegaskan pemerintah tidak anti dengan impor daging sapi dan sapi bakalan. Impor tersebut dilakukan hanya untuk memenuhi kekurangan pasokan daging sapi di dalam negeri.

Hal ini diungkapkan Suswono di sela acara peluncuran daging lokal merek Esemde di Kementerian Pertanian Ragunan Jakarta, Jumat (1/3/2013).


"Kita nggak anti impor, tapi impor untuk tutupi kekurangan. Ini dibahas di rapat Menko dan dibicarakan lintas kementerian. Tidak Kementan (kementerian pertanian) sendiri yang menentukan," tutur Suswono.


Meskipun Indonesia masih harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun pihaknya memprioritaskan perlindungan terhadap peternak sapi yang mencapai 6,4 juta orang.


Hal ini dilakukan untuk mencegah jatuhnya harga sapi lokal pada tahun 2009 dan 2010 sebab harga daging anjlok. Ini terjadi karena kuota impor

mencapai di atas 50% dari total kebutuhan dalam negeri. Akibatnya banyak peternak yang enggan melakukan penggemukan sapi atau mengembangkan anakan sapi pada waktu itu.


"Itu harga ternak jatuh, kalau seperti ini peternak tidak bergairah," tambahnya.


Pada tahun 2013, dari kuota impor 80.000 ton sapi bakalan dan daging sapi beku, 60% untuk kebutuhan sapi bakalan dan 40% untuk daging. Suswono menjelaskan, komposisi daging impor tahun 2013 dari total kebutuhan daging nasional sebesar 15%.


Hal itu telah ditetapkan pada rapat tingkat Menko Perekonomian. Namun tahun depan, kuota impor akan ditekan hingga menjadi 10% agar tercapai target swasembada daging di 2014.


"Di 2012 kita bisa supply 80% (sapi lokal). Di 2013, bisa supply 85%. 2014 bisa supply 90%," tegasnya.


(feb/hen)