Importir Mempertanyakan Rencana Pemerintah akan Lelang Kuota Daging

Jakarta - Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) mempertanyakan rencana Kementerian perdagangan (Kemendag) menerapkan sistem lelang kuota daging sapi impor. Kebijakan ini bertujuan untuk melakukan pengawasan dan mencegah terjadinya kongkalikong.

"Tujuannya apa dan menurunkan harga yang mana? Ini masih perlu dipertanyakan," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring saat dihubungi detikFinance, Kamis (28/2/2013).


Menurut Thomas, sistem lelang daging itu bakal rumit diterapkan. Ia menganggap upaya pemerintah ini terlalu cepat bertindak demi mengatasi masalah jangka pendek. Seharusnya, lanjut Thomas, untuk menentukan pengambilan kebijakan, pengusaha dalam hal ini Aspidi juga dilibatkan.


"Seharusnya kami dilibatkan dalam menentukan kebijakan ini dan semua pemangku kepentingan juga stakeholder diundang dong. Sistematika daging ini rumit kalau pemerintah mau jelas," imbuhnya.


Ia juga khawatir soal masalah yang timbul dari adanya peraturan ini yaitu soal prasangka praktik kartel daging sapi. Thomas khawatir dengan sistem lelang, maka yang menang adalah para importir skala besar.


"Sudah pasti nanti yang menang adalah 3-4 perusahaan besar saja. Kalau begini nanti dituduh kartel lagi. Pemerintah seharusnya tahu kalau urusan daging itu ada kamusnya yang namanya meat language," tandasnya.


(wij/hen)