Mega Capital: IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas

Jakarta - Tutup February dengan record, inflasi diperkirakan rendah. Pasar saham Indonesia menutup perdagangan bulan February dengan kembali mencetak record all-time-high, dimana kemarin IHSG ditutup pada level 4,795, naik kencang +1.68%. Aksi beli, baik investor domestik maupun investor asing, menjadi pemicu kenaikan indeks. Khusus investor asing, kemarin mencatatkan posisi net buying hampir menyentuh IDR 1 triliun (tepatnya IDR 939 miliar); dimana sejak awal tahun posisi net buying investor asing telah mencapai IDR 16.94 triliun. Adapun saham yang menjadi indeks leader adalah saham BBRI (+6.8%), TLKM (+5.9%) dan BBCA (+3.3%); sedangkan saham yang menjadi indeks laggard adalah saham CPIN (-3.3%), GGRM (-1.1%) dan ADRO (-1.9%). Dari sisi sektoral, sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah sektor Keuangan (+3.12%), Properti (+2.97%) dan Infrastruktur (+2.21%). Dari data makro ekonomi, likuiditas di bulan January mengalami peningkatan seperti yang terlihat dari data Money Supply (M2) yang tumbuh +12.8%. Sementara itu, BPS hari ini akan mengumumkan data inflasi bulan February. Konsensus Bloomberg memperkirakan inflasi February akan lebih rendah dibanding January, mencapai +0.31% mom (prior +1.03%), atau +4.81% yoy (+4.57%).

Ekonomi tumbuh dibawah estimasi, saham terkoreksi. Pasar saham Amerika mengalami koreksi pada perdagangan semalam akibat investor kecewa atas data pertumbuhan ekonomi 4Q12 yang ternyata dibawah estimasi pasar. Berdasarkan data yang dirilis, ekonomi Amerika di 4Q12 hanya tumbuh sebesar +0.1% qoq, jauh dibawah estimasi +0.5% qoq. Akibatnya indeks DJIA terkoreksi –0.15% ke level 14,054, S&P 500 –0.09% ke 1,514 dan Nasdaq –0.07% ke 3,160. Penurunan indeks yang tidak terlalu dalam sebagian tertolong oleh data pengangguran dan perumahan. Initial Jobless Claim turun ke level 344 ribu dari minggu sebelumnya 362 ribu; sementara Pending Home Sales di bulan January secara tidak terduga tumbuh +4.5% mom (+10.4% yoy). Selain itu, data Personal Consumption di 4Q12 juga masih tumbuh +2.1%, dimana ini menjadi salah satu katalis positif bagi ekonomi.


IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,760—4,830). IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 4,795. Indeks juga tampak sedang mencoba untuk melewati resistance level pda equidistant channel yang mana berpotensi untuk mengalami koreksi. Gap up yang juga terjadi pada indeks belum dapat dipastikan run away gap atau exhaust gap, namun melihat indeks yang berada di resistance level maka berpotensi terjadi exhaust gap. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas.


(dru/dru)