Head of Business and Development Ray White Indonesia Erwin Karya mengatakan, permintaan properti di Indonesia, khususnya Jakarta terus meroket. Secara umum saja, pertumbuhan harga properti di Indonesia rata-rata mencapai 30% setiap tahunnya.
"Rata-rata pertumbuhannya 20-30% tapi tergantung lokasi. Bahkan ada daerah tertentu yang bisa naik jauh lebih tinggi," kata Erwin.
Dia merinci, untuk wilayah Kuningan khususnya kawasan Dr Satrio hingga ke arah Mega Kuningan, harga tanah sudah menembus angka Rp 50 juta per meter perseginya. Apalagi, di kawasan Rasuna Said, harganya sudah di atas Rp 50 juta per meter persegi.
"Kuningan itu luar biasa. Contohnya Ciputra World (di Satrio), mereka beli tanah waktu harganya murah. Tapi baru 2 tahun terakhir ini dibangun ketika harga tinggi. Apalagi Rasuna Said, itu memang harga tanahnya sudah tinggi dari dulu juga, kan kawasan bisnis," terangnya.
Sebelumnya pengusaha Ciputra mengaku terkesan dengan perkembangan mega proyek Ciputra World Jakarta I dan II di Jalan Satrio, Jakarta. Ia menuturkan ide pembangunan kawasan komersial terpadu ini tercetus sejak 20 tahun lalu.
"Proyek ini adalah cita-cita saya 20 tahun lalu karena lokasinya yang strategis. Ini pusat dari segitiga emas, khusus komersil," kata Ciputra beberapa waktu lalu.
Ia percaya Jalan Dr Satrio akan menjadi pusat komersial utama di Jakarta, layaknya Orchard Road Singapura atau seperti Ginza shopping and entertainment district di Tokyo.
(hen/dnl)
