DP Makin Mahal, Penjualan Rumah di Singapura Anjlok 65%

Singapura - Penjualan rumah di Singapura turun 65% sepanjang February 2013, sebulan setelah pemerintah Singapura menerapkan kebijakan untuk manahan laju sektor properti yang dikhawatirkan menggelembung (bubble).

Menurut laporan Urban Redevelopment Authority (URA) hanya 708 unit properti tempat tinggal yang terjual selama Februari 2013, turun dari 2.016 unit yang terjual di Januari 2013.


"Sejalan dengan perkiraan, aktivitas pasar residensial turun di February, ini mengikuti kebijakan pemerintah, dan juga disebabkan karena adanya tahun baru China di periode tersebut," ujar Direktur Riset Colliers Chia Siew Chuin dikutip dari AFP, Sabtu (16/3/2013).


"Para pengembang menahan peluncuran proyek-proyeknya, karena para pembeli pasti menahan diri karena aturan baru tersebut," kata Chia.


Sementara Direktur Riset Jones Lang LaSalle Ong Teck Hui mengatakan, kebijakan pemerintah terkait properti ini membuat para pengembang properti berada dalam posisi yang sulit untuk menentukan soal harga.


Seperti diketahui, pada Januari lalu, pemerintah Singapura memperketat pembelian properti oleh orang asing, dengan menaikkan syarat lamanya tinggal di Singapura. Kemudian aturan uang muka (down payment/DP) pembelian rumah kedua dan seterusnya dinaikkan menjadi minimal 25% dari sebelumnya hanya 10%.


(dnl/dnl)