MS Hidayat Usul Buruh Diberi Rusun Milik daripada Rumah Sewa

Padang - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat tidak sepakat dengan rencana Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz yang mengutamakan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) untuk para buruh di kawasan industri. Menurutnya, yang terbaik adalah konsep Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami), sehingga buruh memiliki kepastian untuk memiliki rumah.

Ia menyebutkan, konsep Rusunawa sebenarnya cukup membantu, tapi tidak untuk jangka panjang karena tak ada ketidakpastian untuk para buruh tersebut. "Kalau rusunawa juga baik, tapi kita melihat untuk jangka panjang, mereka juga nggak punya kepastian," kata Hidayat di Padang, Sumatera Barat, Kamis (14/3/2013)


Hidayat beralasan dengan membangun rusunami, buruh memiliki sebuah kepastian tempat tinggal, dengan demikian keluarganya bisa ikut tinggal. Menurutnya lokasi pembangunan rusunami harus di lokasi strategis. Artinya berada dalam satu komplek pabrik atau di lokasi yang memiliki akses transportasi yang mudah.


"Kalau tidak di dalam satu komplek paling tidak bisa sangat berdekatan, sehingga buat pengusahanya juga bisa menguntungkan buruhnya tinggalnya didekat itu dan buruh tidak terganggu masalah transportasi," ujarnya.


Konsep rusunawa versi Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) saat ini sedang dilakukan uji coba di Batam, Kepulauan Riau. Ia ingin melihat sejauh mana keinginan buruh pabrik dan proyeksi jangka panjang sebelum diterapkan di wilayah Jakarta dan lainnya.


"Sekarang ini kan di Batam lagi di konsep oleh Kemenpera, berhasil nggak? Saya ingin jangka panjang jalan nggak?," pungkasnya.


(hen/hen)