Ingin Jadi Bandara Kelas Dunia, Soekarno-Hatta Dilengkapi Stasiun Kereta dan MRT

Jakarta - PT Angkasa Pura (AP) II akan mengebut fasilitas pendukung proyek pengerjaan kereta api bandara Soekarno Hatta. Proyek ini mencakup stasiun kereta bandara, Mass Rapid Transit (MRT) di seputaran bandara, dan perluasan terminal, serta parkir pesawat di Terminal 3.

General Manager Terminal 3 AP II Alit Sodikin menuturkan, saat ini proyek tersebut sedang dalam tahap awal konstruksi. Pada Mei nanti, pintu M1 atau jalur barat Bandara Soekarno Hatta akan ditutup untuk mempercepat proses pembangunan rel kereta untuk proyek ini.


"Di awal Mei, M1 itu akan ditutup. Sekarang sedang dalam proses pembangunan. Yang pintu keluar barat itu akan ditutup, dalam rangka untuk membangun jalur kereta api menuju ke sini (Terminal 3)," kata Alit kepada detikFinance di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Kamis, (14/3/2013).


Stasiun dari kereta tersebut, lanjut Alit, akan dibangun di antara terminal 1 dan terminal 2. Nantinya, AP II berencana merobohkan beberapa gedung guna dibangun stasiun ini.


"Stasiunnya, nanti ada di antara terminal 1 dan terminal 2 sudah direncanakan, nanti istilahnya akan dihancurkan untuk dijadikan stasiun," paparnya.


Dia mengatakan, selain akan terkoneksi dengan kereta bandara dari Manggarai, nantinya, Bandara Soekarno Hatta pun akan memiliki MRT atau transportasi publik di seputaran bandara. Hal ini guna mendukung bandara ini menjadi bandara kelas dunia.


"Dan untuk internal sendiri nanti ada MRT, itu nanti terkoneksi semua. Diharapkan beroperasinya grand design 2015 itu sudah terkoneksi dengan jalur-jalur yang lain, termasuk juga penambahan tempat parkir pesawatnya," katanya.


Alit mengatakan, perusahaan menargetkan semua proyek termasuk perluasan terminal 3, perluasan parkir pesawat, proyek kereta bandara, MRT, dan sarana penunjang lainnya memakan investasi hingga Rp 26 triliun, yang berasal dari dana pemerintah bersama AP II.


"Itu semua secara keseluruhan, termasuk kereta api, pembangunan terminal, dan penambahan parkirnya pesawat. Beroperasinya sudah full operation, biasanya Juni itu sudah sekitar 2015, 2014 itu sudah terlihat. 2014 juga sebagian sudah bisa digunakan," jelasnya.


"Sekarang sudah ada 22 crane (mesin proyek) terlihat," pungkasnya.


(zul/dnl)