Duta Besar Indonesia di Irak Safzen Noerdin mengingatkan pemerintah Indonesia agar jangan menunggu sampai Irak maju seperti Dubai.
"Jangan tunggu Irak jadi Dubai, kalau sampai begitu itu sudah terlambat," kata Safzen dalam pidato membuka pertemuan bilateral antara Irak dan Indonesia di guest house perdana menteri Irak, Green Zone Area, Baghdad, Kamis waktu setempat (14/3/2013).
Dalam pertemuan bilateral ini, wakil dari Indonesia antara lain Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan. Sementara dari Irak adalah Kepala Komisi Investasi Irak Sami al Araji dan Duta Besar Irak untuk Indonesia Ismail Shaafiq Muhsin.
Safzen mengatakan, negara-yang sudah gencar masuk ke Irak adalah China dan Korea. Kedua negara ini masuk ke berbagai sektor industri, mulai dari pakaian sampai otomotif dan telekomunikasi.
Beberapa peluang yang bisa diambil Indonesia di Irak antara lain, di sektor infrastruktur yang rusak akibat perang. Selain itu tentunya sektor energi, terutama minyak atas cadangan minyaknya yang cukup banyak.
"Ekonomi Irak semakin menggeliat, apalagi dengan adanya undang-undang perlindungan investasi," katanya.
(ang/dnl)
