Industri Bawang Goreng di Kuningan Terpukul Lonjakan Harga Bawang Merah

Jakarta - Melonjaknya harga bawang merah hingga menembus Rp 50.000/Kg beberapa waktu terakhir sangat dirasakan sentra industri kecil bawang goreng di Kuningan, Jawa Barat. Mereka juga kesulitan bahan baku, sehingga saat ini hanya ada 35 industri bawang goreng di Kuningan.

Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Jawa Barat Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Iwan Gunawan mengatakan, saat ini sentra UKM pembuat bawang goreng yang bekerjasama dengan Indofood di daerah Kuningan, Jawa Barat mengaku harga jual bawang goreng naik dua kali lipat dari harga semula yang hanya Rp 40.000 per kg.


Ia menuturkan hal ini membuat banyak industri kecil terpukul karena lonjakan harga dan suplai yang terbatas. Saat ini hanya ada 35 produsen bawang goreng olahan yang tetap bertahan, padahal sebelumnya lebih banyak jumlahnya yang beroperasi.


"Harga bawang luar biasa. Ini dampaknya banyak termasuk UKM bawang goreng ini, naik dua kali lipat. Restoran, warung tegal, tukang bakso juga kena dampaknya, mereka kan pakai bawang juga walaupun nggak mayoritas," kata Iwan saat dihubungi detikFinance, di Jakarta, Jumat (15/3/13).


Iwan menjelaskan, pemerintah seharusnya bisa lebih cermat dan transparan mengatur tata niaga pertanian seperti bawang merah. Hal itu menyebabkan masyarakat baik konsumen maupun produsen seperti industri di Kuningan sulit mendapatkan pasokan bawang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.


"Persoalan ini berkali-kali terjadi, dulu sapi dan kedelai, sekarang bawang. Pengaturan tata niaga tidak transparan sehingga sulit dapat pasokan. Itu kan supply and demand, permintaan banyak, persediaan sedikit, harga jadi luar biasa," paparnya.


(hen/hen)