YLKI: Transportasi Publik Kita Tidak Manusiawi

Jakarta - Provinsi DKI Jakarta nyatanya belum memiliki sarana transportasi publik yang memadai. Yayasan lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebutnya, sarana transportasi publik di Jakarta tidak manusiawi.

Anggota Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menuturkan, saat ini sarana transportasi Jakarta seperti busway belum dapat menjawab semua persoalan mengenai transportasi publik, ditambah membludaknya kendaraan pribadi khususnya sepeda motor. Tak heran kemacetan dan kecelakaan sulit dihindari.


"Transportasi publik kita tidak manusiawi. Terlebih banyaknya sepeda motor, jadi saat sepeda motor itu akan terus berkembang biak, subsidi negara akan terus naik, ancaman bagi angkutan umum, dan kecelakaan akan semain tinggi. 31 ribu orang di Indonesia yang kecelakaan, 76% karena sepeda motor," ungkap Tulus saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (17/3/2013).


Dia menyebutkan, solusi terbaik adalah dengan menyediakan sarana transportasi massal yang memadai, terintegrasi, dan juga terjangkau. Sehingga akan memicu masyarakat untuk menggunakan transportasi massal tersebut. Langkah pemerintah untuk mempercepat pembangunan Mass Rapid Transit dan Monorel patut mendapat acungan jempol.


"Solusinya harus disediakan angkutan yang murah. Sata ini transjakarta belum mampu menjawab seperti itu," tambahnya.


Lebih lanjut dia mengatakan, untuk mendukung semua itu, pembatasan terhadap kendaraan pribadi, khususnya motor harus dilakukan, di ruas-ruas tertentu. Layaknya jalan tol, di beberapa ruas jalan non tol tertentu akan leb ih efektif jika motor tidak diizinkan lewat.


"Yang diatur adalah pembatasan di ruas tertentu, di ghuangzhou china. Sepeda motor tidak boleh masuk ruas utama, seperti di sini, di Thamrin," ungkapnya.


(zul/dru)