BUMN RNI Janji Bisa Jual Harga Daging Sapi Lebih Murah Rp 50.000/Kg

Jakarta - BUMN perkebunan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) mengaku siap menjual daging sapi beku dengan harga lebih murah berkisar Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per kilo gram (Kg) kepada konsumen. Harga ini, jauh lebih rendah daripada harga daging sapi di pasaran yang telah menyentuh Rp 80.000 hingga Rp 90.000 per Kg.

Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro menuturkan, hal ini bisa dilakukan jika perusahaannya bisa memperoleh persetujuan kuota impor daging sapi dan sapi bakalan tambahan di 2013.


"Kita bisa jual daging sapi impor ke seluruh Indonesia dengan harga Rp 50.000 sampai Rp 70.000," tutur Ismed kepada detikFinance, Jumat (15/3/2013).


Sebelumnya, RNI telah mengajukan kuota impor sebanyak 25.000 ekor sapi betina produktif, 65.000 sapi potong dan bibit sapi. Selain itu, BUMN gula dan daging ini, juga mengajukan kuota impor daging sapi beku sebagai subsidi untuk pengembangan sapi di dalam negeri. Namun, pengajuan kuota impor tahun 2013 ini, tidak disetujui oleh Kementerian Pertanian (Kementan) karena kuota impor telah habis.


"Kalau kuota habis dan importir nggak bisa turunkan harga, dicabut dong kuota impornya. Ada perusahaan milik negara yang mau dan mampu mengembangkan sapi tetapi malah melirik swasta," tambahnya.


Ismed menuturkan, RNI siap bergabung dalam kosorsium BUMN bersama PT Berdikari dan Perum Bulog untuk terlibat secara aktif menstabilkan harga daging di dalam negeri. Saat ini, RNI telah mengembangkan peternakan sapi dan pusat pemotongan hewan berkapasitas besar dan modern yang tersebar di Jawa Barat dan Lombok Nusa Tenggara Barat(NTB).


"Kalau RPH di Jatitujuh Majalengka (Jabar) akan beroperasi Oktober 2013 dan RPH di Subang (jabar) siap beroperasi Desember 2013," cetusnya.


(feb/hen)