Bos PT KAI Kirim 1.200 Pegawai Belajar Kereta Api ke Luar Negeri

Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengirim para pegawainya untuk mengikuti studi banding perkeretaapian di China. Perseroan menargetkan bisa mengirim 1.200 orang pegawai berprestasi ke luar negeri termasuk 700 di antaranya ke China hingga akhir 2013.

"Program ke China ini yang keenam, nanti tanggal 23 Maret adan rombongan lagi, April ada dua lagi (rombongan), dan Juni. Target saya paling kurang 1.200 pegawai pernah lihat kereta api di luar Indonesia supaya ada wawasan baru," kata Direktur Utama KAI Ignasius Jonan saat pelepasan rombongan program studi banding 'Melihat China dalam Perspektif Perkeretaapian Beijing-Shanghai di Gedung JRC, Juanda, Jakarta, Sabtu (16/3/2013).


Jonan mengatakan, tujuan pengiriman para pegawai ini untuk memberikan wawasan baru bagi para anak buahnya. Sehingga nantinya pengalaman melihat sistem perkeretapian di China bisa diterapkan di tanah air terutama hal yang positif.


"Tujuan supaya Anda yang dikirim memiliki wawasan baru, kalau di sini saja nggak ketemu barang-barangnya, itu-itu saja," katanya.


Ia menuturkan, dari seluruh pegawai KAI yang berjumlah 27.000 orang, sebanyak 1.200 orang yang dikirim ke luar negeri bisa menularkan dan berbagi pengalaman tentang perkeretaapian.


"Sebanyak 1.200 pasti akan dikirim sampai akhir tahun, sehingga dari 25 pegawai ada satu pernah ke luar, bisa sharing dengan temannya. Jadi nggak mungkin dikirim semua," katanya.


Kegiatan berlangsung dari 16-20 Maret 2013, yang dikuti oleh 91 orang. Rencananya rombongan akan menjajal empat rute kereta di Negeri Tirai Bambu tersebut.


Rute kereta itu antara lain kereta api cepat (CRH) dari Beijing ke Tianjin, termasuk melihat fasilitas dan pelayanan di Stasiun Tianjin. Saat kembali ke Beijing, rombongan juga akan memakai kereta api cepat Tianjin ke Beijing


Rute kedua, saat di Beijing para pegawai KAI akan menjajal fasilitas kereta subway atau kereta bawah tanah.


Rute ketiga, rombongan akan menjajal jalur kereta peluru atau bullet train dari Beijing ke Shanghai. Kereta peluru ini mampu berlari dengan kecepatan di atas 300 km per jam. Terakhir, rombongan akan menikmati kereta bandara di Shanghai yang lebih dikenal kereta Maglev dari Shanghai ke Bandara Pudong.


Kegiatan studi banding ini sudah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. Selain ke China, KAI juga mengirim para pegawainya belajar sistem perkeretaapian di Prancis, AS, Jepang, Spanyol, India, dan lain-lain.


Berdasarkan data KAI, pada 2011 lalu telah dikirim 23 orang ke China, kemudian pada 2012 telah dikirim 305 orang terdiri 4 gelombang. Sedangkan untuk tahun ini akan dikirim sebanyak 196 orang terbagi dua gelombang masing-masing 91 orang dan 105 orang. Dengan demikian total pegawai KAI yang telah berangkat ke China mengikuti studi banding mencapai 524 orang.


(hen/dnl)