Keterampilan Tenaga Kerja Indonesia Masih Kalah dari Filipina

Jakarta - Kalangan pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai tenaga kerja Indonesia masih memiliki keterampilan atau skill di bawah tenaga kerja Filipina.

Kalimat ini dilontarkan oleh Sekjen BPP HIPMI Hari Warganegara Harun saat berdiskusi soal tenaga kerja di kantor HIPMI, Gedung Palm One, Jakarta, Kamis (14/3/2013).


"Kita lebih rendah jika dilihat dari skill daripada tenaga kerja asal Filipina. Selain skill juga diukur dari kontak bahasa," ungkapnya.


Faktor tersebut, menurut Hari, membuat banyak tenaga kerja asal Indonesia mendapatkan pekerjaan lebih kasar daripada Filipina. "Tenaga kerja kita di sana itu banyak untuk pekerjaan kasar. Kalau tenaga kerja asal Filipina bisa dipakai untuk tenaga lain seperti perawat di rumah sakit," katanya.


Oleh karena itu, menurut Hari perlu adanya perbaikan skill dan kompetensi, agar tenaga kerja asal Indonesia bisa bersaing dan berkompetisi di tingkat global. Terlebih di 2015 akan adanya ekonomi bebas ASEAN yang membuat persaingan tenaga kerja semakin ketat.


"Bahwa TKI itu adalah aset bangsa jadi urusan TKI ada pro dan kontra karena Indonesia belum bisa membuka lapangan kerja yang cukup untuk warga negaranya. Tidak hanya memberikan perlindungan kepada TKI tetapi harus ada tambahan skill. Ini penting untuk menyongsong ekonomi bebas ASEAN di tahun 2015 yang sudah tidak ada garis pembatas. Tidak hanya perusahaan nantinya yang akan bersaing tetapi tenaga kerja," jelasnya.


(wij/dnl)