Defisit Neraca Perdagangan RI Membengkak, Ini Penjelasan Gita Wirjawan

Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 1,6 miliar per April 2013 yang dipicu oleh defisit perdagangan migas sebesar US$ 1,2 miliar dan non-migas sebesar US$ 407,4 juta. Ada beberapa negara yang membuat defisit perdagangan Indonesia melebar terutama dari China dan Jepang.

Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan menjelaskan soal kenyataan tersebut menurutnya meski mengalami defisit, Indonesia mencatat surplus ke beberapa negara khususnya Singapura. Ekspor non migas ke Singapura tercatat meningkat sebesar 14,4% menjadi US$ 4,4 miliar pada April 2013.


Produk-produk nonmigas tersebut diantaranya sawit, karet dan produknya, mesin, batubara, produk kimia, kertas, dan barang-barang rajutan.


"Singapura yang biasanya kita defisit untuk 4 bulan pertama tiba-tiba surplus US$ 450 juta," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat ditemui di kantornya, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (4/6/2013).


Sepuluh negara penyumbang defisit non migas terbesar mencapai US$ 9,1 miliar. Negara-negara tersebut adalah China, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Jerman, Rusia, Australia, Kanada, Argentina, dan Swedia.


"Jadi tekanan neraca perdagangan tidak hanya dialami Indonesia, ini juga dialami oleh banyak negara seperti Jepang, Hong Kong, Thailand, Brazil, dan Rusia," ujarnya.


Sedangkan negara-negara mitra dagang yang memberikan kontribusi terbesar terhadap surplus perdagangan nonmigas Indonesia adalah India, Amerika Serikat, Belanda, Filipina, Singapura, Malaysia, Turki, Spanyol, Mesir, dan Pakistan.


Sepuluh negara tersebut menyumbang surplus sebesar US$ 9,6 miliar terhadap neraca perdagangan Indonesia.


Gita menjelaskan, kinerja ekspor bulan April 2013 mengalami penurunan sebesar 2,2% dari bulan sebelumnya. Ekspor bulan April 2013 mencapai US$ 14,7 miliar terdiri dari ekspor migas sebesar US$ 2,4 miliar atau turun 18,4% MoM atau dibandingkan bulan sebelumnya dan ekspor non migas mencapai US$ 12,3 miliar atau naik 1,7% MoM. Secara keseluruhann ekspor Indonesia selama Januari-April 2013 mencapai US$60,1 miliar atau turun 7,1% yoy.


"Penurunan nilai ekspor tersebut dipicu oleh belum membaiknya harga beberapa komoditas ekspor nonmigas Indonesia di pasar internasional," kata Gita.


(hen/hen)