IHSG Masih Dibayangi Sentimen Negatif

Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya harus meninggalkan level 5.000 setelah aksi ambil untung dilakukan pelaku pasar. Ketidakpastian kenaikan harga BBM subsidi tampaknya menjadi pemicu aksi jual di bursa. Laporan deflasi di Mei 2013 tidak memberikan efek positif.


Menutup perdagangan, Senin (3/6/2013), IHSG harus rela melepas posisinya di level 5.000 dan bertengger di level 4.971,354 atau kehilangan 97,274 poin (1,92%). Indeks LQ45 tercatat turun 15,757 poin ke level 839,468.


Pada penutupan perdagangan Senin, indeks Dow Jones Industrial Averagge lompat 138,46 poin (0,92%) ke level 15.254,03. Indeks S&P500 naik 9,68 poin (0,59%) ke level 1.640,42. Sementara indeks Nasdaq naik 9,45 poin (0,27%) le level 3.465,37.


Hari ini, IHSG masih berpotensi melemah karena pasar masih dibayangi oleh ketidakpastian akan masalah kebijakan BBM bersubsidi


Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:


- Indeks Nikkei 225 turun 78,64 poin (0,59%) ke level 13.198,33.


- Indeks KOSPI naik 5,52 poin (0,27%) ke level 1.994,96.


Berikut rekomendasi saham pada hari ini:


Panin Sekuritas


IHSG kemarin ditutup anjlok didorong oleh aksi jual dari investor asing yang tercatat cukup signifikan. Aksi jual asing ini merupakan ke-9 hari berturut-turut. Meski BPS mengumumkan deflasi, akan tetapi pasar masih dibayangi oleh ketidakpastian akan masalah kebijakan BBM bersubsidi. Nilai tukar rupiah yang cenderung melemah, juga menimbulkan spekulasi kemungkinan dinaikkannya suku bunga sebagai salah satu langkah untuk memperkuat nilai tukar rupiah. Dari luar negeri, data consumer confidence AS dan PMI Chicago yang di atas ekspektasi, justru membuka kekhawatiran akan mendorong The Fed untuk mengurangi stimulus.


Data Manufaktur China periode Mei yang diatas ekspektasi juga gagal memberikan sentiment positif bagi indeks. Dalam 3 hari perdagangan terakhir tercatat IHSG mengalami penurunan sekitar -4,4%. Hari ini kami proyeksikan IHSG masih akan bergerak dalam trend melemah, meski tekanan jual kami proyeksikan mulai mereda. Minimnya sentimen positif juga membuat IHSG masih sulit mengalami rally besar. Kisaran support-resistance 4.907-5.025.


eTrading Securities


Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup turun -97,27 poin (-1,92%) ke 4.971,35 dengan jumlah transaksi sebanyak 16,9 juta lot atau setara dengan Rp 10 triliun.


Pergerakan sektor-sektor IHSG pada hari ini antara lain sektor agricultural (-2,88%), sektor basic-industries (-2,62%), sektor construction and property (-3,87%), sektor consumer goods (-2,80%), sektor finance (-2,30%), sektor infrastructure (+0,93%), sektor mining (-1,80%), sektor misc-industries (-0,16%), dan sektor trade (-2,33%).


Tercatat sebanyak 52 saham mengalami penguatan, 200 saham mengalami penurunan, 68 saham tidak mengalami perubahan, dan 111 saham tidak diperdagangkan sama sekali.


Saham-saham yang menempati top gainers antara lain TLKM (+3,17%), PGAS (+1,82%), SCBD (+24,74%), AKRA (+8,41%), dan CMNP (+24,21%).


Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers antara lain UNVR (-4,75%), BBCA (-3,86%), BBRI (-2,81%), INTP (-4,21%), dan BSDE (-9,55%).


Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 1,709 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain BBCA, BSDE, BBRI, SMGR, dan INTP.


Mata uang rupiah terapresiasi Rp 9.808 per dolar AS.


Secara teknikal pelemahan IHSG hari ini menghasilkan breakdown level support 5.000 dengan volume yang cukup besar. Hal ini mengindikasikan esok hari IHSG masih berpeluang terkoreksi, di mana hal ini juga dikonfirmasi indikator MACD yang menghasilkan sinyal adanya penguatan bearish. Dengan support 4.930 dan resistance 5.000.


(dnl/dnl)