Phillip Securities: IHSG Berpotensi Sideways

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada perdagangan hari Senin (03/06). IHSG turun sebesar 97.274 poin atau 1.92% dan berakhir pada level 4,971.354. Delapan dari sembilan sektor utama IHSG memberi dampak negatif terhadap IHSG dengan sektor Konstruksi yang memberi dampak negatif terbesar yaitu sebesar 3.87%, diikuti oleh sektor Agrikultur yang turun sebesar 2.88%, dan sektor Barang Konsumen turun sebesar 2.80%. Sektor Infrastruktur menjadi satu-satunya sektor yang menahan IHSG jatuh lebih dalam lagi dengan mengkontribusi positif sebesar 0.93%. Sejalan dengan IHSG, Indeks LQ45 melemah sebesar 15.757 poin atau 1.88% yang ditutup pada level 823.711, dimana sebanyak 40 dari 45 saham blue-chip ditutup negatif. Positifnya data manufaktur China tetap tidak dapat menopang pasar saham Asia yang sebagian besar ditutup negatif. Dari dalam negeri lemahnya permintaan dari pasar global menjadi penyebab defisit perdagangan sebesar USD 1.61 milyar. Inflasi bulan Mei tercatat sebesar 5.47%. Sebanyak 246 saham ditutup pada zona merah, 52 saham berakhir di zona hijau, dan sisanya stagnan pada perdagangan Senin (03/06) di Bursa Efek Indonesia. Volume perdagangan di pasar reguler tercatat sebanyak 5.62 miliar lembar saham dengan nilai total transaksi Rp 8.55 triliun. Transaksi oleh investor asing terakumulasi menjadi jual bersih (Net Sell) sebesar Rp 1.68 triliun. Saham saham yang membantu pelemahan IHSG pada perdagangan hari Senin diantaranya adalah Akbar Indo Makmur Stimec (AIMS) jatuh 25 poin atau 13.51% ke Rp 160, Mulia Industrindo (MLIA) turun 70 poin atau 12.73% ke Rp 480, Centris Multipersada Pratama (CMPP) kehilangan 70 poin atau 10.00% di Rp 630, PP (Persero) (PTPP) terpangkas 170 poin atau 9.71% di Rp 1,580, dan Bumi Serpong Damai (BSDE) melemah 210 poin atau 9.55% di Rp 1,990. Sementara itu saham saham yang menahan pelemahan IHSG lebih lanjut adalah Danayasa Arthatama (SCBD) naik 600 poin atau 24.74% ke Rp 3,025, Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) menguat 575 poin atau 24.21% di Rp 2,950, Dyviacom Intrabumi (DNET) bertambah 120 poin atau 23.53% menjadi Rp 630, Langgeng Makmur Industri (LMPI) mencetak 50 poin atau 12.50% di Rp 450, dan AKR Corporindo (AKRA) memperoleh 450 poin atau 8.41% di Rp 5,800.

Saham AS reli pada hari Senin, memangkas penurunan pada minggu lalu, Investor menanggapi data kondisi bisnis yang dirilis oleh ISM yang mengecewakan mengakibatkan potensi kuantitatif easing dilanjutkan oleh The Federal Reserve. Setelah jatuh hampir 8 poin, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 138.46 poin, atau 0.9%, menjadi 15,254.03, saham Intel Corp naik 4%, dan Merck & Co Inc naik 3.8%. Indeks S & P 500 naik 9.68 poin, atau 0.6%, ke 1,640.42, indeks Nasdaq Composite naik 9.45 poin, atau 0.3%, dan berakhir pada 3,465.37.


Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia akan berpotensi sideways hari ini. Dibukanya bursa Asia di zona merah dan jatuhnya USD terhadap Yen berpotensi membuat para pelaku pasar wait and see dalam melakukan aksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kami perkirakan akan bergerak datar, dengan support dan resistance masing-masing di 4,898 dan 5,092.


Technical Stock Screener:


Bullish Trend:


MNCN - Bullish ( S2: 3,025 , S1: 3,100 , R1: 3,300 , R2: 3,425 )


TLKM - Bullish ( S2: 10,750 , S1: 11,050 , R1: 11,700 , R2: 12,050 )


UNVR - Bullish ( S2: 28,200 , S1: 28,650 , R1: 29,750 , R2: 30,400 )


JPFA - Bullish ( S2: 1,810 , S1: 1,840 , R1: 1,940 , R2: 2,000 )


MAIN - Bullish ( S2: 3,475 , S1: 3,525 , R1: 3,675 , R2: 3,775 )


Bearish Trend:


ELTY - Bearish ( S2: 50 , S1: 50 , R1: 50 , R2: 50 )


RMBA - Bearish ( S2: 550 , S1: 550 , R1: 560 , R2: 570 )


BNII - Bearish ( S2: 375 , S1: 385 , R1: 395 , R2: 395 )


GIAA - Bearish ( S2: 500 , S1: 510 , R1: 530 , R2: 540 )


TRIM - Bearish ( S2: 100 , S1: 100 , R1: 105 , R2: 110 )


(dru/dru)