Selain Priok, 10 Pelabuhan Juga Lumpuh Akibat Demo Pengusaha ke Pelindo

Jakarta - Hari ini sejumlah asosiasi jasa kepelabuhan swasta melakukan aksi setop operasional jasa kepelabuhan. Selain di Tanjung Priok, aksi ini juga dilakukan di 10 pelabuhan lain di seluruh Indonesia.

"Ada 11 Pelabuhan yang melakukan aksi setop operasional jasa pelabuhan hari ini. Selain di Tanjung Priok, juga dilakukan di Teluk Bayur, Banten, Pekanbaru, Palembang, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Banjarmasin, Makassar, dan Sorong," tutur Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnain saat ditemui detikFinance di Pos IX Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (3/6/2013).


Aksi kali ini dilakukan oleh Indonesia National Shipowners Association (INSA), Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia, dan Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel).


"Kita ada 3 asosiasi yang ikut serta seperti ALFI, INSA, Angsuspel. Di DKI Jakarta saja 700 perusahaan setop melakukan kegiatan, kalau di daerah lain itu terserah daerahnya. Truk yang berhenti operasi hari ini di Tanjung Priok ada 20.000 truk. Kinerja kantor tetap dilakukan, namun operasional di lapangan tidak kita lakukan. Kita menunggu komitmen pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini," cetusnya.


Seperti diketahui, kebijakan Pelindo untuk masuk ke bisnis yang sudah digarap mitranya, serta mengembangkan anak perusahaan, dinilai mengarah pada monopolisasi jasa usaha pengguna kepelabuhan berimbas negatif pada perusahaan jasa swasta.


Perusahaan mitra Pelindo terancam tutup, seperti sektor logistik, forwarder, bongkar muat, dan angkutan khusus pelabuhan (angsuspel).


Atas kondisi itu, maka rencananya perusahaan-perusahaan tersebut akan melakukan setop operasi usaha pengguna jasa kepelabuhanan di Tanjung Priok dan pelabuhan lainnya di Indonesia pada 3 Juni 2013.


Aksi setop operasi ini otomatis akan menyebabkan sektor terkait kepelabuhanan, termasuk pelayaran akan setop operasi pada hari itu.


(wij/dnl)