Penjualan di Hypermart Laris Manis, Matahari Raup Laba Rp 63 Miliar

Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mencatatkan kenaikan laba bersih perseroan sepanjang kuartal pertama 2013 menjadi Rp 63,2 miliar. Angka tersebut naik 53,96% dari perolehan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 29 miliar.

Kenaikan laba bersih perseroan didukung oleh naiknya pendapatan di kuartal pertama 2013 yang mencapai Rp 2,6 triliun naik 13,04% dari perolehan pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,3 triliun.


Perolehan pendapatan perseroan merupakan kontribusi penuh dari Matahari Food Division (MFD), dimana lebih dari 90% merupakan hasil dari Hypermart.


Kinerja ini tidak dapat dibandingkan langsung dengan kinerja tahun lalu, disebabkan oleh adanya divestasi asset/bisnis non-inti pada akhir 2012 silam.


Sejak peluncuran Hypermart di 2004 silam, MFD berhasil mencetak laju pertumbuhan CAGR sebesar 27,9%, yang merupakan kekuatan inti atas pertumbuhan dan prospek Perseroan ke depan.


Laba usaha juga meningkat 32,2% menjadi Rp 74,6 miliar dari Rp 56,4 miliar tahun lalu. EBITDA juga mencapai Rp 165 miliar.


MPPA saat ini mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp 6,9 miliar di kuartal pertama 2013, lebih tinggi dibandingkan dengan beban bunga bersih sebesar Rp 5,6 miliar tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh beban bunga yang lebih rendah Rp 38,3 miliar dibandingkan Rp 62,7 miliar tahun lalu, sejalan dengan rencana Perseroan atas pembayaran utang dari hasil yang diperoleh dari divestasi non-inti akhir tahun lalu.


Sepanjang kuartal pertama 2013, perseroan telah membuka 2 gerai Hypermart baru yang berlokasi di Jakabaring, Palembang dan Ambon.


Gerai baru Jakabaring semakin memperkuat dominasi pasar Hypermart di wilayah Sumatera Barat, sedangkan gerai baru Ambon, yang merupakan gerai kedua di kepulauan Maluku, juga semakin memperkokoh penetrasi pasar dan arahan ekspansi Hypermart di wilayah Indonesia Timur.


Di tahun 2013 ini, Hypermart akan membuka 20 gerai baru di seluruh wilayah Indonesia.


"Ini menjadikan kami sebagai operator hypermarket dengan tingkat pertumbuhan tertinggi. Kami akan mewujudkan gerai Hypermart ke-100 akan segera dioperasikan di akhir tahun 2013 dan akan menjadi peritel hypermarket terbesar dan terkemuka di Indonesia," kata Presiden Direktur MPPA Benjamin Mailool dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (3/6/2013).


Pada periode yang sama, MPPA juga menyambut baik Temasek Holding menjadi pemegang saham penting dengan rencana untuk memiliki 26,1% kepemilikan saham di MPPA.


Bersama sama dengan PT Multipolar Tbk (MLPL) sebagai pemegang saham mayoritas dengan 50,2% saham, MPPA akan mendapat support yang lebih solid dari pemegang saham dalam tujuannya untuk mengembangkan bisnis ritel ke depan.


"Kami bangga melihat MPPA tetap mengukir kinerja yang baik di kuartal pertama 2013 walaupun harus beroperasi dalam suasana pasar yang challenging," kata Benjamin.


Disamping itu, divestasi non-inti yang sukses serta keikutsertaan Temasek sebagai pemegang saham strategis semakin membawa MPPA mencapai tujuan misi menjadi peritel FMCG modern No 1 di Indonesia dalam kurun waktu singkat ke depan.


"MPPA merupakan peritel FMCG modern terkemuka di Indonesia yang memiliki jaringan toko terluas sebanyak 82 hypermarket, 28 supermarket, 80 outlet apotik yang beroperasi di lebih dari 52 kota di seluruh Indonesia," ujarnya.


(dru/dru)