Siap-siap! Harga BBM Naik, Suku Bunga Kredit Ikut Melambung

Jakarta - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang direncanakan pemerintah ternyata berdampak buruk terhadap perbankan. Sebab suku bunga diperkirakan akan naik dan memungkinkan kredit macet meningkat.

Direktur Biro Riset Infobank yang juga Komisaris PT Bank Mutiara Tbk, Eko B Supriyanto mengatakan asumsi ini berdasarkan kenaikan harga BBM pada tahun 2005 silam. Kala itu pertumbuhan kredit perbankan tertahan hingga 50%.


"Tahun 2005 BBM naik, pertumbuhan ekonomi kita mengalami stagnasi. Kemudian dampak terhadap perbankan itu dari segi kredit salah satunya itu mengerem 50%. Karena suku bunganya akan naik, dan resisko NPL juga akan banyak," ungkapnya di Grand Hotel Sahid, Sudirman, Jakarta, Senin (3/6/2013)


Ia menilai masyarakat tergerus oleh arus inflasi. Dimana ada ketidakmampuan untuk membayar kredit dan ada beberapa pihak yang terkadang sengaja memanfaatkan momentum tersebut untuk tidak membayar.


"Karena banyak yang tidak mampu membayar atau pura-pura tidak mampu bayar. Itu kan banyak terjadi seperti itu," ujarnya.


Berdasarkan rata-rata setiap tahunnya, pertumbuhan kredit terjadi sebesar 24%. Artinya jika ada penurunan 50%, maka pertumbuhan kredit akan menjadi 12%.


Akan tetapi, Ia menilai dampak buruk tersebut hanya akan berlangsung di tahun pertama atau jangka pendek. Kemudian di tahun berikutnya pertumbuhan akan kembali normal.


"Ini hanya berlaku di tahun pertama. Begitu tahun berikutnya itu recovery lagi. Jadi ini bersifat short term," sebutnya.


(dru/dru)