Dahlan: Dahulu Kita Negara Primitif, Penumpang Naik di Atas Gerbong KRL

Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus melakukan pembenahan terhadap pelayanan dan armada kereta. Termasuk moda transportasi KRL Commuter Line Jabodetabek.

Perbaikan yang dilakukan KAI terhadap KRL kemudian memperoleh pujian dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, termasuk soal hilangnya fenomena penumpang naik di atas gerbong.


Dahlan mengaku layanan KRL telah berubah ke arah yang lebih baik. Bahkan aksi penumpang yang kerap naik di atas gerbong KRL ekonomi sudah tidak ada lagi. Hal ini menurutnya tidak akan lagi memalukan wajah Indonesia di mata internasional.


"Yang jelas kita nggak malu lagi karena yang naik di atas gerbong nggak ada. Dulu malu dianggap kita negara primitif karena penumpang naik di atas gerbong," ucap Dahlan saat berbincang dengan detikFinance di Pacific Place Jakarta seperti dikutip Senin (12/8/2013).


Menurut Dahlan, perbaikan layanan ini terjadi karena sikap tegas dari KAI sebagai operator KRL.


"Karena kereta (KRL ekonomi) yang gampang dinaiki sudah dihapus. Kereta yang ada (KRL AC) sulit dinaiki atapnya. Disamping petugas KRL tegas, kalau masih naik KRL nggak dijalankan," terangnya.


Untuk meningkatkan frekuensi layanan, KAI pun siap menambah jumlah armadanya. Dahlan mengatakan KAI sedang memesan armada KRL buatan Madiun dari PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero). Menurutnya kualitas kereta buatan perusahaan pelat merah ini sudah memenuhi standar KRL yang ditetapkan dari KAI.


"Kemaren kita mau cepat memperbaiki nggak mungkin dalam 3 tahun INKA bisa buat. Yang penting kemarin wajah KAI bisa berubah dengan cepat tahap berikutnya pakai kereta INKA. INKA sudah mampu asal nggak ada korupsi anggarannya oleh pihak-pihak tertentu," tegasnya.


(feb/hen)