Ada Rencana Beli BBM Subsidi Non Tunai, Petugas SPBU Belum Punya SOP

Jakarta - Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengaku masih belum tahu banyak soal rencana sistem pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan cara non tunai. Misalnya di SPBU milik Pertamina (Coco) Jalan Cikini Raya.

"Masih dalam proses dan menunggu informasi dari Pertamina Pusat. Tentang bagaimana sistem pembayaran non tunai bagi BBM bersubsidi saya belum tahu banyak," ungkap Kepala SPBU 31.131.03 Cikini Andi Ardiansyah kepada detikFinance, Rabu (23/10/2013).


Andi mengaku para pengelola SPBU milik Pertamina maupun swasta se-DKI Jakarta pernah berkumpul untuk membicarakan sistem pembelian BBM bersubsidi non tunai di Kantor Pusat Pertamina Jakarta. Pembicaraan diarahkan pada sistem dan konsep pembelian BBM bersubsidi non tunai. Namun sampai hari ini Standard Operating Procedure (SOP) belum dikeluarkan.


"Kita hanya menunggu SOP nya. Kalau belum ada SOP kita belum bisa operasikan," imbuhnya.


Ia memberikan gambaran bila nantinya mesin pengisian SPBU akan ditempel dengan alat menyerupai mesin ATM. Mesin tersebut berfungsi untuk memasukan kartu prabayar lalu kemudian tombol angka pengisian bensin dapat dilakukan.


"Gambarannya jadi pembelian modelnya sama seperti mesin ATM untuk kemudian ditekan nominal rupiah untuk mengisi bahan bakar. Tetapi masih belum jelas karena baru sebatas konsep dan SOP nya belum ada," imbuhnya.


Pihaknya mengaku siap untuk mengoperasikan sistem baru itu. Menurutnya harus ada sosialisasi yang matang yang harus dilakukan oleh pihak pemerintah dan Pertamina.


"Kita siap-siap saja untuk melakukan sistem ini karena ini kan tugas. Tetapi sosialisasi kepada masyarakat harus lebih matang sama seperti pelarangan mobil kendaraan dinas mengisi premium," katanya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!