MS Hidayat Khawatir Produk Impor Negara-negara ASEAN Serbu RI

Jakarta - Menteri Peindustrian (Menperin) MS Hidayat menilai pemerintah dan dunia usaha Indonesia harus bersiap dan bekerja keras mempersiapkan diri menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN di 2015. Bila dua tahun lagi tak ada perubahan maka Indonesia akan diserbu produk impor.

Menurutnya perlu adanya pengaturan dan perubahan regulasi, tarif, infrastruktur jalan hingga manajemen pelabuhan. Kondisi ini menurutnya harus diperbaiki dan dikelola dengan baik dan cepat.


Kalau gagal mempersiapkan diri, Indonesia akan kalah bersaing dengan produk dan jasa dari negara tetangga ASEAN.


"Maka dua tahun lagi kita bukan negara unggul di AEC karena dengan penduduk besar dan geografis besar kita akan kemasukan produk asing dan produk-produk pesaing kita. Kita menjadi buyer dan itu yang harus kita hindari," ucap Hidayat usai acara Kadin di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat (25/10/2013).


Menurutnya Indonesia harus belajar pada penerapan China-ASEAN Free Trade Agreement`(CAFTA) yang berlaku 2010 lalu. Ketika itu Indonesia belum siap menghadapi CAFTA.


"Agar pengalaman pahit saya ketika baru dua bulan menjadi Menteri Perindustrian pada akhir Oktober. CAFTAnya sudah berjalan pada Januari. Ada 200 komoditas Indonesia tidak bisa bersaing dan kita kalah. Ini juga bisa terulang di AEC," jelasnya.


Pada kesempatan itu, ia berharap Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada rapat kerja nasional 2013 kali ini bisa menghasilkan rumusan pemikiran dan kelemahan. Hal ini diperlukan sebagai bahan persiapan menghadapi AEC 2015.


"Saya siap menjembatani dialog dengan menko dan menteri yang lain. Daftar keluhan pelaku usaha dirumuskan dan diverifikasi kemudian kalau itu menjadi aspirasi resmi dari private sektor akan disampaikan kepada menko dan menteri-menteri terkait," tegasnya.


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!