Dahlan: Awal Jadi Menteri, Saya Ingin Sekali Tutup Merpati

Jakarta - Dahlan Iskan mengaku di awal menjadi Menteri BUMN ingin menutup maskapai pelat merah, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero). Saat itu, ia mengumpulkan jajaran direksi Merpati. Dihadapan petinggi Merpati, ia membuka opsi menutup dan memberhentikan semua karyawan Merpati.

"Awal-awal jadi menteri Merpati, saya tegaskan Merpati nggak bisa dipertahankan dan jalan terbaik itu ditutup. Kita bicarakan dengan staf tertinggi bagaimana kalau ditutup dan seluruh karyawan dapat pesangon lahan sawit 2 hektar. Itu bisa untuk hidup karena 2 hektar cukup untuk hidup," ucap Dahlan usai melakukan breakfast meeting dengan delegasi Swiss di Hotel Hyatt Jakarta, Minggu (27/10/2013).


Namun saat itu, jajaran direksi menolak opsi penutupan Merpati. Di depan Dahlan, jajaran manajemen minta diberi kesempatan kembali menyelamatkan Merpati.


"Mereka minta diberi kesempatan untuk survive dan bertahan. Saya waktu itu bilang oke dijalani. Syaratnya nggak akan ada bantuan dana. Nggak ada bantuan Pertamina, Angkasa Pura. Bantuan yang kita berikan yakni kita perjuangkan restrukturisasi. Tapi saya juga nggak jamin itu disetujui," sebutnya.


Diakuinya kondisi Merpati secara keuangan terbilang sangat sulit. Ia pun menyerahkan program dan tenggat waktu program restrukturisasi kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).


"Memang opsi terakhir ditutup. Tapi nggak ada target kapan program restrukturisasi selesai. Merpati sulit sekali," tegasnya.


Pertemuan dengan Delegasi SwissNext


(feb/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!