Djokir Sebut Pengolahan Limbah di Jakarta Paling Parah dan Masih Jorok

Jakarta - Pemerintah pusat mendorong program pengolahan limbah cair terpusat (sewerage) di Indonesia. Jakarta merupakan daerah paling parah soal sanitasi dan belum banyak memiliki pengolahan limbah cair terpusat.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto (Djokir) mengatakan saat ini pemerintah sedang mengembangkan pengolahan limbah cair terpusat di beberapa kota besar di Indonesia. Terutama di Jakarta, pengolahan limbah ini terus diupayakan agar sanitasi di Indonesia memiliki kualitas yang baik. Proyek limbah cair terpusat (sewerage) di Jakarta kini kembali dibangkitkan lagi.


"Jakarta ini memang yang paling parah. Kan sudah ada itu di Yogyakarta, Surabaya pengolahan limbah terpusat," kata Djoko di acara Hari Habitat Dunia 2013 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2013).


Dari 15 zona yang akan dibangun, hanya satu zona pengolahan limbah terpusat di Jakarta yang sedang dibangun. Djoko mengaku menemui banyak kendala dalam mewujudkan program ini.


"Harus ada terobosan makanya. Sulitnya bebasin lahan, lalu anggarannya juga," ujarnya.


Butuh waktu puluhan tahun untuk menyelesaikan pengolahan limbah terpusat di 15 zona di Jakarta. Tak hanya itu, anggarannya pun mencapai triliunan rupiah. Menurutnya pemerintah akan terus berupaya keras dan melakukan terobosan untuk merampungkan program ini.


"Saya kira tahun 2050 bisa selesai. Nanti kita usahakan masak sebagai ibu kota negara pengelolaan limbah terpusat saja masih jorok," sambungnya.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!