Meski Harga BBM Naik, Anggaran Subsidi Masih Bengkak Rp 210,7 T

Jakarta - Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 210,7 triliun pada tahun 2014 untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Belanja subsidi tetap naik meskipun sudah ada kenaikan harga BBM beberapa bulan yang lalu.

Kenaikan belanja subsidi BBM adalah Rp 10,8 triliun atau 5,4% dari APBN Perubahan 2013 yang sebesar Rp 199,9 triliun.


Plt Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan dari kenaikan harga BBM kuota subsidi sebenarnya dapat ditekan menjadi 48 juta kiloliter. Namun karena pelemahan rupiah anggaran subsidi tetap membengkak.


"Utamanya oleh kurs yang lebih melemah," ujar Askolani saat dihubungi detikFinance, Jumat (25/10/2013)


Pemerintah mematok nilai tukar rupiah pada APBN 2014 adalah sebesar 10.500/US$. Sementara Indonesia Crude Price (ICP) US$ 106/barel.


Belanja pemerintah terdiri atas belanja pemerintah pusat yang sebesar Rp 1.249,9 triliun dan belanja transfer ke daerah sebesar Rp 592,5 triliun. Sementara, anggaran subsidi energi terdiri atas belanja Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan elpiji sebesar Rp 210,7 triliun dan subsidi Listrik Rp 71,3 triliun.


(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!