Bunga Bank Murah Jadi Alasan Pasar Properti RI Terus Moncer

Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan properti di Indonesia melesat dengan cepat. Salah satu penyebabnya adalah penerapan suku bunga yang rendah.

Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) Irman Zahruddin mengatakan sejak tahun 2008, suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) berada di bawah 9,25%. Sehingga perbankan cukup kuat untuk menerapkan bunga kredit di kisaran 10-12%.


"BI Rate tahun 2008 adalah 9,25% sampai 2013 sekarang 7,25%. Tetapi terlihat dari tahun 2008 sampai 2013 kondisi dari bunga bank itu sangat-sangat baik," ungkapnya dalam seminar outlook economy 2014 di Hotel Le Meridien, Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (24/10/2013).


Ia menuturkan, hukum properti di dunia berlaku sama. Di mana properti akan meningkat dengan cepat, jika dalam sebuah wilayah itu menerapkan bunga yang rendah.


"Dalam rumus properti di dunia, paling pertama dan utama adalah orang kan membeli properti saat bunga bank itu berada di posisi bawah. Karena driver pertama orang membeli properti itu adaalah bunga," paparnya.


Maka dari itu, Indonesia menjadi perhatian bagi para pengusaha untuk sektor properti. Tentunya tidak hanya dari dalam negeri, namun juga investor asing yang ingin memanfaatkan pasar Indonesia.


"Kita lihat bebrapa tahun terakhir itu makanya pertmbuhan properti itu meningkat. Semua orang, semua dunia juga melihat ke Indonesia," pungkasnya.


(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!