Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, kondisi global maupun domestik tidak memungkinan ekonomi Indonesia bisa tumbuh tinggi.
"Jangan berharap growth (pertumbuhan ekonomi) tinggi di atas 6%. Kita akan membuat di kisaran 5,5-5,6%. Kita harus membuat growth lebih rendah," ujar Chatib saat Investor Summit and Capital Market Expo 2013, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Chatib menjelaskan, rendahnya target pertumbuhan ekonomi salah satunya karena Indonesia masih terus mengalami defisit neraca perdagangan. Penyebabnya karena angka impor masih tinggi khususnya di sektor migas.
"Dibarengi kelas menengah naik, permintaan tinggi, permintaan tinggi ini kalau tidak dibarengi produksi. Maka cari di luar, harus impor. Solusinya permintaan diturunkan atau penawaran dinaikkan, kalau penawaran dinaikkan butuh lama, jadi mau nggak mau permintaan diturunkan," terangnya.
Namun, Chatib menyebutkan, pihaknya optimistis tahun depan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi.
"Di 2014 perkiraan (prediksi pertumbuhan ekonomi) 5,8-6,1%. Nanti di 2015 akan tumbuh lebih besar lagi. Pertumbuhan akan lebih tinggi di masa pemerintahan baru," kata Chatib.
(drk/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!