Dolar AS Tembus Rp 11.800, PLN Bakal Rugi

Jakarta -Kondisi dolar Amerika Serikat (AS) yang terus melonjak menembus Rp 11.800 membuat kinerja keuangan PLN bakal tertekan. Perusahaan listrik pelat merah ini bakal mengalami rugi kurs, karena harus mengeluarkan rupiah lebih banyak untuk membayar utang-utangnya dalam bentuk dolar.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, kondisi rugi kurs PLN bakal naik, akibat dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS ini.


"Kursnya naik, jadi rugi kurs. Kita mau ngapain? Kita nggak bisa mengendalikan, konsekuensinya ruginya naik. Nanti kelihatan di laporan keuangan. Rugi kurs itu akhirnya jadi rugi perseroan, itu dijumlahkan," tutur Nur Pamudji kepada detikFinance di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11/2013).


Pada kesempatan itu Nur Pamudji berharao akan ada penguatan rupiah, sehingga PLN bisa terbantu. Selain pengembalian utang yang lebih mahal, memang kondisi rupiah yang melemah akan membuat subsidi BBM kepada PLN naik. Sebab, BBM yang digunakan PLN juga didapat dari impor.


(dnl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!