Dahlan Iskan Pilih Wanita 28 Tahun Jadi Bos BUMN, Pantaskah?

Jakarta -Pekan lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan memilih Laily Prihatiningtyas jadi calon Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero). Pantaskah orang muda berusia 28 tahun memimpin BUMN?

Pakar bisnis dari Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan, adanya dirut muda di BUMN merupakan sebuah awal terobosan baru di BUMN. Menurut Guru Besar UI ini, bila Laily berhasil memimpin BUMN di usia 28 tahun, maka Laily bisa disetarakan dengan bos perusahaan kelas dunia seperti Mark Zuckerberg yang menjadi CEO (dirut) Facebook.


"Pernah ada orang usia 26 tahun jadi CEO karena perusahaan keluarga yakni Putera Sampoerna dikasih ke Michael Sampoerna. Tapi di dunia sudah muncul para wirausaha muda yang berhasil seperti Mark Zuckerberg. Di Indonesia ada Handry Satriago. Jadi generasi muda saat ini memang memiliki wawasan dan gerakan yamg dinamis sekali. Sayang nggak diberi kepercayaan," ucap Rhenald kepada detikFinance, Selasa (26/11/2013).


Namun seorang pemimpin perusahaan muda tetap memerlukan pendampingan dari mentor atau senior dalam mengambil keputusan. Rhenald mengakui, tidak ada masalah seorang direktur utama perusahaan berasal dari kalangan muda dan tua. Menurutnya kemajuan sebuah perusahaan ditentukan oleh kompetensi seorang dirut dalam memimpin.


"CEO itu bukan usia tapi kompetensi. Ada hard dan soft competency. Saya nggak meragukan hard competency karena bersekolah di luar (negeri). Soft competency itu kalau yang muda lemah. Mereka ingin cepat berhasil dengan mengabaikan kesiapan orang tua yang bidangnya berbeda untuk berkolaborasi. Karena itu resitensinya tinggi," jelasnya.


Rhenald menilai, generasi muda memang perlu diberi kesempatan memimpin korporasi seperti di BUMN. Namun untuk sebuah korporasi berukuran besar, kemampuan dan pengalaman untuk menjadi CEO tetap menjadi prioritas.


"Namanya BUMN kan level kerumitannya bermacam-macam. Kalau diangkat pimpinan bank itu perlu jam terbang panjang. Kalau sebuah industri yang nggak rumit. Cukup membutuhkan orang yang mempunyai kesungguhan dan sedikit wawasan dalam bidang kepariwisataan seperti Laily. Ini mengelola taman wisata," tegasnya.


(feb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!