Sepanjang tahun ini hingga akhir pekan kemarin IHSG terkoreksi 3,15% dan nilai tukar rupiah atas dolar AS anjlok 24% dari posisi Rp.9670 akhir 2012 lalu menjadi Rp.11960 akhir pekan lalu. Sementara pasar saham negara utama dunia terutama di belahan bumi utara bergerak dalam tren bullish. Indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu kembali berhasil rebound. Begitu juga sejumlah indeks saham utama di kawasan Euro. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street akhir pekan lalu masing-masing menguat 1,26% dan 1,12% ditutup di 16020,20 dan 1805,09. Pelaku pasar menyambut data-data ekonomi AS yang keluar yang mengindikasikan terus membaiknya perekonomian negara adidaya tersebut. Angka jobless rate November yang keluar akhir pekan lalu turun menjad 7% dari bulan sebelumnya 7,3% dan estimasi 7,2%. Indeks kepercayaan konsumen AS November juga meningkat ke angka 82,5 dibandingkan bulan sebelumnya 75,1 dan estimasi 76,2.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi. Secara technical peluang rebound terbuka menyusul posisi IHSG yang sudah berada di area oversold. Namun pergerakan nilai tukar rupiah atas dolar AS yang masih berfluktuasi bisa membatasi peluang rebound tersebut. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4150 dan resisten di 4205.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!