Seleb Ferdy Hasan Curhat Jadi Korban Investasi Bodong

Jakarta -Presenter kondang Ferdy Hasan mengaku rugi hingga miliar rupiah gara-gara investasi bodong. Ia sebelumnya mengikuti saran investasi dari Quantum Magna (QM) Financial.

Ferdy pertama kali menjadi menjadi nasabah QM Financial sejak tahun 2006. Sampai tahun 2010 hubungan antara keduanya masih berjalan baik. Ferdy membayar biaya langganan, dan pendiri dan CEO QM Financial Ligwina Hananto memberikan saran-saran untuk investasi.


Menurut Kuasa Hukum Ferdi Hasan, Panji Prasetyo, saran dan rekomendasi investasi yang diberikan Ligwina pada rentang waktu itu adalah investasi di instrumen yang sudah ada aturannya, salah satunya reksa dana.


"Nah, setelah 2010 dia menawarkan produk-produk investasi yang bukan sifatnya reksa dana bukan surat-surat berharga atau saham lagi tapi ke investasi bisnis riil, ada emas, kayu jati, ayam, telur puyuh, dan lain sebagainya," katanya kepada detikFinance di Menara Allianz Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014).


Tak lama dari situ, Ferdy yang menuruti saran dari penasehat keuangannya itu mulai menderita kerugian setelah bisnis tersebut ternyata hancur karena uang perusahaan dibawa lari oleh si pengelola. Bahkan kerugian yang dialami Ferdy diprediksi mencapai Rp 2 miliar.


"Waktu itu saya masih investasi yang ada regulatornya seperti reksa dana, saya orangnya sangat konservatif. Saya disarankan coba index trading, tadinya masuk nominal sekian sempat bagus saya tarik hasilnya. Tapi ternyata di belakang ada main mata mereka, total loss (kerugian) itu Rp 2 miliar di awal," ujar Ferdy yang juga hadir bersama kuasa hukumnya.


Setelah itu Ferdy diminta berinvetasi emas di PT Trimas Mulai dan PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS). Ferdy diperkenalkan kepada petinggi GTIS Michael Ong oleh Ligwina.


"Dia sendiri (Ligwina) yang mengenalkan dengan Michael Ong yang buron," ujar Ferdy.


Selain itu presenter terkenal tersebut juga disarankan berinvestasi di CV Panen Mas. Perusahaan yang bergerak di sektor agribisnis dan peternakan ini juga tak lama mengalami masalah serius.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!