Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan SMGR yang dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/10/2014), perusahaan pelat merah itu membukukan pendapatan Rp 19,34 triliun selama periode Januari-September 2014, tumbuh 11,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 17,39 triliun.
Sementara beban produksi Semen Indonesia tercatat Rp 10,8 triliun, meningkat 14,6% dibandingkan kuartal III-2013 yang hanya sebesar Rp 9,45 triliun.
Meningkatnya pendapatan Semen Indonesia ditopang oleh naiknya volume penjualan semen selama periode Januari-September 2014 sebesar 19,1 juta ton, dari sebelumnya 18,5 juta ton.
Penjualan semen tertinggi terjadi di dalam negeri sebanyak 18,9 juta ton. Sedangkan ekspornya justru turun signifikan hingga 32,8% dengan hanya volume 180.734 ton.
Distribusi produk Semen Indonesia paling besar masih berada di wilayah Jawa, mencapai 24,3 juta ton, meningkat 4,3 persen, sementara di luar Jawa sebesar 18,6 juta ton.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
