Dolar AS 'Perkasa', Harga Emas Anjlok ke Titik Terendah Sejak 2010

Jakarta -Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) telah berdampak pada pasar komoditas. Harga emas dunia turun ke titik terendah sejak 2010 akibat penguatan mata uang Negeri Paman Sam.

Dikutip dari Reuters, Minggu (2/11/2014), harga emas di pasar spot sempat menyentuh US$ 1.161,25 per troy ons. Ini merupakan level terendah dalam 4 tahun terakhir.


Penyebab utama penurunan harga emas adalah menguatnya dolar AS terhadap yen Jepang. Bank sentral Jepang melanjutkan stimulus dengan menyuntikkan likuiditas begitu deras sehingga yen pun melemah.


"Faktor utama penurunan harga emas adalah begitu kuatnya dolar AS setelah upaya bank sentral Jepang untuk memperlemah yen agar ekspor mereka kompetitif," sebut Jeffery Sica, President Sica Wealth Management.


Menurut Sica, harga emas masih bisa terkoreksi lagi dalam waktu dekat seiring potensi penguatan dolar AS lebih lanjut. "Namun emas tetap bisa menjadi investasi paling aman ketika ekonomi masih tidak pasti seperti ini," katanya.


Tidak hanya harga emas, logam lainnya yaitu perak juga mengalami pelemahan. Harga perak di pasar spot sempat menyentuh US$ 15,76 per ons, terendah sejak Februari 2010.


Ternyata harga logam lainnya yaitu platinum juga turun 0,7% menjadi US$ 1.229,5 per ons. Harga komiditas global mengalami fluktuasi cukup tajam akibat isu bank sentral AS yang akan menaikkan suku bunga tahun depan.


(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!