Pesimistisnya perusahaan lantaran dari sisi perolehan kontrak baru hingga Oktober 2014 saja perusahaan baru mengantongi Rp 10,4 triliun.
"Hingga saat ini, kami baru memperoleh kontrak baru sebesar Rp 10,4 triliun. Sampai akhir tahun kami rasa kontrak baru kami yang sebesar Rp 11 triliun tidak akan tercapai," ujar Direktur Utama Waskita Karya, M Choliq di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (27/10/2014).
Namun demikian, dengan banyaknya proyek bersama-sama (joint operation) yang dimiliki perusahaan sepanjang tahun ini, maka perolehan laba bersih perseroan diharapkan tetap sesuai target.
"Meski penjualan kami, tidak tercapai tapi kami optimis laba kami akan tercapai. Karena ada perubahan pola, kalau dulu jumlah proyek yang joint operation tidak sebesar tahun ini jadi saat ini besar sekali. Seperti proyek perluasan bandara Soekarno Hatta yang sebesar Rp 3,5 triliun, jadi kalau joint operation penjualan tidak dicatat tapi laba tercatat ini kenapa laba tercapai penjualan tidak," paparnya.
Sepanjang tahun 2014 sendiri, perusahaan telah menetapkan target kontrak baru sebesar Rp 11,8 miliar. Perseroan juga menargetkan laba bersih dapat mencapai Rp 442 miliar hingga akhir tahun 2014 ini.
Ada sejumlah proyek infrastruktur yang tertunda pengerjaannya salah satunya adalah Proyek Tol atas laut Kalimantan yang mundur akibat rencana pembangunan fasilitas militer di area tol.
(dna/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!