Bicara Soal Pembangkit Listrik, Jokowi Sindir Investor Abal-abal

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui banyak investor antre untuk berinvestasi sektor pembangkit listrik di Indonesia. Namun dari sekian banyak investor tersebut tak semuanya punya uang alias abal-abal.

Hal ini disampaikannya dalam acara Indonesia Outlook 2015 dengan tema 'Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian' di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan No. 59 Jakarta, Kamis (15/1/2015).


"Wuh, ngantre-antre, tanya ke dirut PLN yang baru. Tapi benar itu investor asli? Investor yang tidak asli banyak. Mereka datang, dapat lisensi, baru muter-muter cari partner. Saya nggak senang yang begini-begini, awasi betul. Kalau nggak pegang uang jangan diberi. Artinya uang investasi harus betul-betul siap," jelas Jokowi.


Menurutnya laporan-laporan semacam ini pasti akan diterimanya karena sering terjun ke lapangan. Ia ingin investor yang masuk adalah benar-benar investor yang punya uang, setelah punya izin bisa langsung melakukan pembangunan fisik.


Apalagi pemerintah sedang menyiapkan pembangunan pembangkit listrik sebanyak 35.000 MW dalam 5 tahun. Dari target itu, sebanyak 10.000 MW akan dibangun oleh PLN dan sisanya 25.000 akan dibangun oleh swasta.


Ia menambahkan kehadiran pembangkit listrik baru akan sangat membantu ekonomi Indonesia, apalagi saat ini di berbagai daerah masih mengalami krisis listrik.


"Investasi akan lari kenceng sekali, kawasan industri, manufaktur, hotel, karena keluhannya hampir di semua provinsi defisit listrik," katanya.


(hen/hds)