Tanggul Garuda Raksasa Dikaji Ulang, Pulau Buatan Agung Podomoro Jalan Terus

Jakarta -PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melalui anak usahanya PT Muara Wisesa Samudera kini tengah serius menggarap proyek pulau buatan di Teluk Jakarta. Proyek tersebut bakal tetap dilanjutkan meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkaji ulang pembangunan tanggul raksasa berbentuk garuda atau Giant Sea Wall.

Perseroan akan membangun pulau buatan seluas 165 hektar. Pulau tersebut adalah satu dari 17 pulau buatan yang bakal dibangun di kawasan yang sama, berjejer dan akan saling terhubung, juga dengan proyek Giant Sea Wall. Artinya, antara Giant Sea Wall dan pulau buatan tersebut fungsinya akan saling mendukung.


Vice President Corporate Marketing Agung Podomoro Land Indra W Antono menuturkan, pulau buatan ini bakal tersambung dengan proyek APLN sebelumnya di kawasan Pluit, Jakarta.


"Ada jembatan penghubung dari Green Bay Pluit, bisa tersambung ke tol. Juga nanti kita link ke airport dari tol itu," tutur Indra ditemui di Central Park, Jakarta, Kamis (15/1/2015) malam.


Selain terhubung dengan Green Bay Pluit, antara satu pulau dengan pulau yang lain pun bakal tersambung dengan akses jembatan. "Antar pulau itu akan ada jembatan. Baru di depan itu yang Giant Sea Wall," katanya.


Meski Presiden Jokowi meninjau ulang proyek Giant Sea Wall, Indra mengatakan proyek reklamasi tetap akan berjalan‎. "Nanti kembali kita berkoordinasi. Kalau Giant Sea Wall kan itu proyek nasional," sebutnya.


Indra tidak menyebut berapa besaran modal yang dipersiapkan APLN untuk membangun proyek pulau buatan tersebut. Untuk tahap awal, Indra mengaku APLN mempersiapkan anggaran Rp 2-3 triliun.


‎"Kalau land-nya saja tahap awal bisa sampai Rp 2-3 triliun, itu staging. Bukan berarti 160 hektar. Mungkin 6 bulan lagi saya bisa jawab, karena memang masih kalkulasi," katanya.


(zul/hds)