Direktur Keuangan dan Umum Mandiri DPLK Rudi Rahman mengungkapkan, pencapaian tersebut akan dikejar dengan mengincar nasabah ritel. Tahun sebelumnya, porsi DPLK Mandiri masih didominasi institusi dan tahun ini akan difokuskan ke nasabah ritel.
Saat ini, total jumlah peserta mencapai 39.053 orang dan akan digenjot menjadi 112.889 peserta.
"Target dana kelolaan kami tahun ini Rp 5,4 triliun, ada tambahan sekitar Rp 1,8 triliun," kata dia saat acara konferensi pers di daerah Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Dia menjelaskan, adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menjadi tantangan bagi perusahaan. Saat program tersebut wajib diikuti bagi semua perusahaan pada 1 Juli 2015 nanti, secara otomatis perusahaan akan lebih memilih mengalokasikan dana pensiun ke program pemerintah.
"Mau tidak mau, ini tantangan. Perusahaan-perusahaan saat ini kondisinya wait and see, kalau wajib di Juli mereka pasti wajib ikut ke sana. Jadi buat kita shifting, kita coba optimis menyasar ke individual," jelas dia.
Untuk mendukung itu, Rudi menyebutkan, pihaknya bakal melakukan pengembangan bisnis yang fokus pada individual melalui program Mandiri DPLK Smile. Ini merupakan produk retail yang akan dijual di seluruh cabang Bank Mandiri. Next
(drk/hds)
