Kata Jokowi Harga BBM Turun Jadi Rp 6.500/Liter, Pertamina Sebut Rp 7.100/Liter

Jakarta -Pemerintah akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium akan turun dari Rp 7.600/liter menjadi Rp 6.400-Rp 6.500/liter. Tapi menurut PT Pertamina (Persero) harganya Rp 7.000-Rp 7.100/liter. Ini penjelasannya.

"Kalau harga itu (Rp 6.400-Rp 6.500/liter) jika kita hitung dengan MOPS (Mean of Plats Singapore) harga sekarang atau beberapa hari di Januari. Artinya, harga tersebut (seperti diungkapkan Jokowi) benar, tapi dengan catatan kalau kita tidak punya stok BBM," ujar Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang, Kamis (15/1/2015).


Bambang menjelaskan, Pertamina selama ini memiliki stok BBM yang dijaga cukup sampai 22 hari, dan tentunya stok tersebut dibeli dengan harga produk pada saat itu. Jumlah stok ini mempengaruhi harga premium dan solar di SPBU. Apalagi bensin premium sudah tidak disubsidi pemerintah lagi.


"Pertamina kan punya stok BBM 22 hari, dan itu ada nilainya. Jika stok Pertamina dihitung sesuai prinsip akuntansi, maka harganya yang benar sekitar Rp 7.000-Rp 7.100/liter," jelas Bambang.


Bambang mengakui, sebelumnya dirinya pernah menyebut harga premium di Februari di bawah Rp 7.000 per liter atau mendekati Rp 6.000-an per liter. Namun, harga itu berdasarkan perhitungan Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2014 tentang penentuan harga dasar BBM.


Namun penurunan harga BBM yang akan dilakukan dalam waktu dekat, tidak memperhitungkan harga dasar BBM rata-rata dalam satu bulan. Karena harga BBM turun 1 Januari 2015, dan belum sebulan sudah akan diturunkan lagi.


"Bila melihat harga minyak produk (BBM) 25 Desember 2014-(prediksi) 24 Januari 2015, harga rata-rata minyaknya turun cukup tinggi, makanya kita perkirakan harganya premium bisa sekitar Rp 6.000-an," jelas Bambang.Next


(rrd/dnl)