Dana Pensiunan Kelolaan Bank Mandiri Tembus Rp 3,7 Triliun, Meroket 1.600%

Jakarta -Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Mandiri (Mandiri DPLK) mencatatkan dana kelolaan atau Asset Under Manajement (AUM) sebesar Rp 3,69 triliun di akhir Desember 2014. Dana kelolaan ini melonjak 1.632% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 210 miliar.

Sementara jumlah pesertanya mencapai 39.053 orang, naik 86% dari periode yang sama tahun 2013 sekitar 21.000.


"Sangat luar biasa. Kita surprise, kita bisa close 17 kali lipat dari sisi AUM. Tahun lalu kami berhasil mengembangkan bisnis melalui penyelenggaraan program pensiun untuk kompensasi pesangon (PPUKP) dan program pensiun iuran pasti (PPIP)," kata Direktur Keuangan dan Umum Mandiri DPLK Rudi Rahman saat acara konferensi pers di kawasan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (15/1/2015).


Rudi menyebutkan, hasil kinerja investasi Mandiri DPLK juga terus meningkat. Sampai dengan akhir 2014, pertumbuhan paket investasi Saham Pasar Uang (SHPU) mencatat kenaikan aset 20,25% yoy dan pertumbuhan paket investasi Saham Pendapatan Tetap (SHPT) naik 17,08% yoy.


"ROI Blended tahun 2014 sebesar 11%. Target ROI Blended 2015 sebesar 12-13%," ujarnya.


Di tahun ini, Rudi mengatakan, Mandiri DPLK berharap dapat mendorong pertumbuhan dana kelolaan sekitar 40% serta meningkatkan kepesertaan sebesar 180%.


Rudi menjelaskan, di tahun ini Mandiri DPLK optimis dapat kembali membukukan kinerja yang baik dengan mengandalkan pengembangan bisnis yang fokus pada individual melalui program Mandiri DPLK Smile.


Ini merupakan produk ritel yang akan dijual di seluruh cabang Bank Mandiri. Adapun target peserta dari program ini adalah lebih kurang 90.000 peserta dari seluruh cabang Bank Mandiri.


"Jika izin BI telah diperoleh, kita telah siap masuk ke seluruh segmen nasabah Bank Mandiri. Target tersebut diharapkan dapat dicapai melalui pengembangan produk investasi," tandasnya.


(drk/ang)