"Kalau rights issue kan ada aturannya. Harus ada persiapan enam bulan, jadi mungkin di semester kedua," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Tambahan modal tersebut akan digunakan Bank Mandiri untuk menggenjot penyaluran kreditnya tahun ini. Sebelum digelar, rencana hajatan korporasi ini akan dibahas terlebih dahulu di komite privatisasi.
Sebelumnya, bank berkode BMRI itu sudah pernah menggelar aksi serupa, yaitu pada awal 2011. Dulu Bank Mandiri meraup dana hingga lebih dari Rp 11 triliun dari saham baru.
Menteri BUMN Rini Soemarno sebelumnya mengatakan, pemerintah akan mengeksekusi haknya dalam rights issue ini dengan menyuntikkan modal sebesar Rp 5,6 triliun.
Suntikan modal ini merupakan bagian dari rencana penyertaan modal negara (PMN) di sejumlah BUMN yang nilainya mencapai Rp 48 triliun tahun ini.
(ang/hds)
