Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat paparan dalam Indonesia Economic Outlook 2015 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/1/2015).
"Di Sumatera sekarang kita buat tolnya 100 meter lebarnya, kanan-kirinya lebih luas. Nanti dilengkapi jalur kereta api dan di bawahnya ada transmisi listrik juga," kata Jokowi.
Dengan demikian, proyek tersebut dilaksanakan secara terintegrasi dan pemerintah tak perlu repot-repot membebaskan lahan berkali-kali.
"Tidak usah bebaskan lahan lagi, bebaskan lagi. Kita bebaskan satu kali untuk beberapa kegiatan, ini bisa jadi mempercepat jalannya proyek," ujarnya.
"Saya belajar dari negara lain kenapa mereka bisa cepat-cepat karena proyeknya tidak berjalan sendiri-sendiri. Akhirnya pusing semua kalau berjalan sendiri-sendiri," tambahnya.
Jokowi menargetkan, proyek KA dan Jalan Tol Trans Sumatera dapat selesai dalam 3 tahun bila dimulai tahun depan.
Recananya masing-masing pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua akan dibangun jaringan rel kereta 1.000 km. Sehingga totalnya akan ada 4.000 km dibangun selama 5 tahun, dengan kebutuhan anggaran Rp 120 triliun.
"Yang belum siap di Papua. Saya sudah minta disiapkan studinya enam sampai delapan bulan setelah itu segera dimulai," ujar Jokowi.
(ang/dnl)
